Rabu, 27 Mei 2015

Belajar dari Lebah

Doc. Takengon 

Menurut para ilmuan, untuk memproses madu, lebah harus naik hampir antara 600.000 sampai 800.000 kali. lebah harus mengahampiri jutaan bunga, menempuh perjalana lebih dari 10 kali lipat bola bumi, mengahadapi angin dan genlombang. Pada saat produksi itu, tidak ada lebah yang dibiarkan menganggur, jika ada yang menganggur, maka ia akan dijauhkan dari sarang. Sebab, lebah pengganggur akan memepersempit tempat dan juga mengahabiskan madu. Kemudian lebah ayang rajin mengajari lebah yang malas. 
Wahai saudaraku, petiklah makna dari inspirasi lebah ini, agar kita hiudp tidak bermalas-malasan dan berusahalah memberi manfaat sebanyak banyaknya walaupun itu hal yang sepele sekalipun.
teruslah bergerak hingga lelah itu lelah mengikutimu.
-jangan hidup jika tak memeberi manfaat.

- salam bermanfaat

Sabtu, 23 Mei 2015

Inspirasi dari Semut


Semut itu hitam, mungil, tetapi ia sangat tepat menjadi inspirasi bagi manusia. Semut tidak bisa bekerja sendirian, tetapi berada dalam koloni. Semut selalu bergerak kedepan mencari makanan bukan hanya untuk diri sendiri. Nakanan yang dikumpulkan semut bersam untuk persiapan musim dingn. Pekerjaan iu dilakukan bukan untuk “berebut jabatan” atau “mencari popularitas”.
Penahkah kita melihat semut berdiam diri? TIDAK. Ia bukan binatang pemalas. Dalam bekerja banyak semut yang gugur dalam mengemban tugas. Ada yang mati dimakan musuh, ada yang tertimpa benda berat, adapula yang dipites manusia atau hanyut dibawa  air. Pendek kata tidak semua semut menikmati hasil kerja kerasnya. Semut juga tidak pernah mengenal sikap berkhianat pada koloni.
Semut mengajarkan banyak inspirasi kepada kita bagai mana menjadi pekerja keras, lalu memberi manfaat kepada orang lain. Setiap semut adalah pahlawan bagi semut-semut lainya. Tubuhnya memang hitam dan mungil, tetapi ternyata ia mengerjakan hala-hal besar dalam hidupnya.Luar Biasa!.

-Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat.


Rabu, 06 Mei 2015

Karat Hati



Nabi SAW bersabda “ Sungguh, hati itu berkarat.dan filapnya adalah dengan membac Al-Quran.”
Lama akelamaan hati ini bisa berkarat jika si empunya bisa menyadarinya. Jika tidak maka akan berubah manjadi hitam.
Menghitamkan cahaya karena jauhnya
Menghitamkan dunia karena cintanya
Saudaraku, terimalah nasihat Nabi mu .Hilangkan karat hatimu dengan obat yang beliau esepkan untukmu
Andai seorang sakit dan dokter menulis resep obat untuknya maka takkan tenag hidupnya sampai ia memakai obat berdasarkan resepnya.
Rasakan pengawasan Allah saat kamu sepi dan ramai
Jadikan Dia di depan matamu hingga seakan-akan kamu melihat-Nya
Jika kamu tak bisa melihatnya, maka Dia melihatmu.

Dalam raga ini terdapat segumpal daging, apabila ia sehat maka baiklah seluruh raga ini, dan apa bila ia sakit maka rusaklah seluruh raga ini.

-Nasihat

Minggu, 03 Mei 2015

----------------------------------Manusia Terindah
----------------------------------

Kehidupan adalah panggung sandiwara,
dan sandiwara itu sepenuhnya
menceritakan tentang kehidupan umat
manusia.
Maka sepanjang jalan kehidupan kita,
jangan pernah melakukan perbuatan
jahat, atau melakoni peran yang
konyol!

"Kesuksesan hidup tidak ada

hubungannya dengan apa yang Anda
dapatkan atau raih demi diri sendiri.
Kesuksesan hidup berhubungan dengan
apa yang Anda lakukan pada sesama
(untuk orang lain)" - Danny Thoma
Saudaraku yang bersih hatinya...
Dalam hidup, orang tak akan peduli
berapa banyak yang kita tahu, hingga
mereka tahu berapa banyak kita peduli
kepada mereka.
Oleh sebab itu kita sering mendengar
bahwa manusia terindah adalah manusia
yang bermanfaat untuk saudaranya, dan
orang lain. 
Seorang ulama mengatakan:
"Janganlah engkau menunggu kaya
untuk bersedekah, tapi bersedekahlah

sekarang juga, maka engkau akan
semakin kaya. Sumbangkanlah setiap
kebaikan, berikanlah setiap kasih
sayang, tunjukkanlah keakraban,
bantulah mereka yang memerlukan"
Saudaraku
 mari kita belajar memberi
manfaat untuk orang lain... sebelum
diminta!

Kamis, 26 Maret 2015

Catatan si pendosa

Doc. Dwiwarna Waterfall
Tahukah kalian apa penyakit itu?
Penyakit adalah dosa, obatnya adalah bertobat dan tidak mengulanginya lagi.
 ( Ar-Rabi' Bin Khutsman )

" Siapa yang meninggalkan dosa, hatinya akan lembut. Siapa yang meninggalkan keharaman dan memakan makanan yang halal, pikiranya akan jernih''
( Abu Bakar Ra )

" siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi. Siapa yang tidak mengampuni, maka ia tidak akan diampuni dan siapa yang tidak memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan."
( HR Bukhari dan  Muslim )

Sessungguhnya Allah memerintahakan kepada orang beriman Agar
1. Bersabar saat marah
2. Bermurah hati saat tidak tahu
3. Memaafkan saat disakiti

Wahai saudaraku, jadikanlah dunia sebagai kendaraan saja Untuk mencari sebanyak-banyak akhirat.

#Bacpaker Soleh
# Muhasabah diri

Senin, 16 Maret 2015

Renungan Untuk ku - mu - Kita




Dear para mujahid, insan manusia yang
luar biasa...

Keadaan terpuruk bukanlah buruk, bila
dihadapi dengan tenang, dan bijak
serta berjuang terus pantang mundur,
dan diiringi doa yang tulus!
Setiap tantangan dan rintangan adalah
cambuk untuk memotivasi kita mencapai
kemajuan dan kemenangan.

Pepatah mengatakan:

 "Kehidupan bukanlah jalan yang lurus
dan mudah dilalui di mana kita bisa
bepergian bebas tanpa halangan.
Kehidupan seringkali berupa
jalan-jalan sempit yang menyesatkan,
di mana kita harus mencari jalan,
tersesat dan bingung! Sering rasanya
sampai pada jalan tak berujung.
Namun, jika kita punya keyakinan
Kepada Sang Maha Pemilik Kehidupan,
pintu pasti akan dibukakan untuk
kita. Mungkin bukan pintu yang selalu
kita inginkan, namun pintu yang
akhirnya akan terbukti, terbaik untuk
kita!" - A.J. Cronin
Dear syuhada sekalian,

Saat kita menjelang dewasa, hidup
memang tidak selalu indah.
Lihatlah, langit pun tak selalu cerah,
suram malam kadang tak berbintang.
Itulah lukisan alam. Itulah aturan
Tuhan.
Hidup adalah belajar. Belajar untuk
menyelesaikan setiap teka-teki yang
sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita.
Yang terpenting adalah, dalam kondisi
apapun, lakukanlah selalu yang
terbaik yang kita bisa.
Seberat apapun masalahmu kawan,
sekelam apapun beban dalam hidupmu,
janganlah engkau berlari, apalagi
sembunyi!
Temuilah Dia dengan lapang dada dan
bersihnya hati. Yakinlah, dengan
KESABARAN, kita akan bisa bertahan
dari segala badai cobaan.
Saat engkau mendapati masalah,
yakinlah, sebenarnya engkau tengah
dipersiapkan-NYA tuk menjadi sosok

yang tegar & berani.

- Salam Rindu Untuk Mu - Pejuang

Jumat, 13 Maret 2015

pesan cinta untuk ku

Doc. Mt.Sibayak
Pesan cinta dari saudara.


Kehidupan adalah panggung sandiwara,
dan sandiwara itu sepenuhnya
menceritakan tentang kehidupan umat
manusia.
Maka sepanjang jalan kehidupan kita,
jangan pernah melakukan perbuatan
jahat, atau melakoni peran yang
konyol!


"Kesuksesan hidup tidak ada

hubungannya dengan apa yang Anda
dapatkan atau raih demi diri sendiri.
Kesuksesan hidup berhubungan dengan
apa yang Anda lakukan pada sesama
(untuk orang lain)" - Danny Thomas
ridho, temanku yang bersih hatinya...
Dalam hidup, orang tak akan peduli
berapa banyak yang kita tahu, hingga
mereka tahu berapa banyak kita peduli
kepada mereka.
Oleh sebab itu kita sering mendengar
bahwa manusia terindah adalah manusia
yang bermanfaat untuk saudaranya, dan
orang lain. 
Seorang ulama mengatakan:

"Janganlah engkau menunggu kaya
untuk bersedekah, tapi bersedekahlah

sekarang juga, maka engkau akan
semakin kaya. Sumbangkanlah setiap
kebaikan, berikanlah setiap kasih
sayang, tunjukkanlah keakraban,
bantulah mereka yang memerlukan"
Ridhomari kita belajar memberi
manfaat untuk orang lain... sebelum
diminta!

Minggu, 08 Maret 2015

phatologi sosial. pendidikan luar skolah Unimed.dho

Doc. Sei Kepayang Tj.Balai


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pelacuran sebagai salah satu contoh bentuk tingkah laku yang bertantangan dengan norma social ataupun dapat dikatakan sebagai masalah social, namun tidak semua orang menyadari hal tersebut, banyak yang terjerumus kepada masalah social ini, karena dipengaruhi oleh factor lingkungan, pergaulan dimasyarakat dan sebagainya.
Dari masalah social seperti pelacuran ini banyak sekali merugikan masyarakat, terjerumus kedalam dosa. Maka didalam makalah ini kami langsung menyajikan langsung tentang masalah social tentang pelacuran. Dimana kita langsung mengetahui secara langsung apa, mengapa, dimana, dengan siapa, bagaimana yang sebenarnya pelacuran yang terjadi saat ini.
B.     Tujuan
      Tujuan dari kelompok kami melakukan obsevasi tentang pelacuran ini adalah agar kita tahu bagaimana sebenarnya pelacuran itu, apa penyebabnya, mengapa, dimana, dengan siapa, permasalahan apa yang terjadi dan apakah sama dengan teori yang ada dibuku mata kuliah patologi social tentang pelacuran tersebut. Dan kita juga tahu apa yang seharusnya kita lakukan, dan apa yang tidak pantas kita lakukan .
C.    Manfaat
Manfaat bagi mahasiswa
       Manfaat melakukan obsevasi ini yaitu kita sebagai mahasiswa menjadi tahu apa yang seharusnya kita lakukan, dan apa yang tidak, dan kita juga harus menjauhkan diri kita dari masalah-masalah social agar tidak terjerumus kedalamnya, dan kita sebagai mahasiswa yaitu sebagai generasi penerus bangsa harus mampu mengatasi masalah- masalah yang seperti itu agar tidak ada yang saling merugikan.


     Manfaat bagi masyarakat
      Manfaat bagi masyarakat adalah agar mereka sadar bahwa masalah social seperti itu adalah hal yang sangat buruk dan agar mereka mencari solusi untuk itu agar dimasyarakat tercipta hubungan yang harmonis agar tidak ada yang saling merugikan antara yang satu dengan yang lain.
     Manfaat bagi pelaku
      Manfaat bagi pelaku adalah agar dia tahu bahwa apa yang dilakukan nya tersebut sangat menyimpang yang dapat merusak norma, mengahancurkan dirinya sendiri, merugikan dirinya, keluarganya ataupun orang-orang disekitarnya. Maka untuk itu perlu perubahan pada dirinya agar dia sadar bahwa yang dilakukannya tersebut sangat merugikan Negara, merusak pandangan orang terhadap dirinya.














Bab II
Pembahasan

I.          Teori Prostitusi
a.      Pengertian  
 Pelacuran atau Prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat, yang harus dihentikan penyebarannya, tanpa mengabaikan usaha pencegahan dan perbaikannya. Pelacuran itu berasal dari bahasa latin pro-stituere atau pro-stauree, yang berarti membiarkan diri berbuat zinah, melakukan persundalan, percabulan, pergendakan. Sedang prostitue adalah pelacur atau sundal. Dikenal pula dengan istilah WTS atau Wanita Tuna Susila. Secara etimologis prostitusi berasal dari kata prostitutio yang berarti hal menempatkan dihadapkan, hihadapkan, hal menawar. Adapula yang menghubungkannya dengan kata prostare yang berarti menjual atau menjajakan (Verkuyl, 1963).
Pengertian pelacuran menurut beberapa ahli, yaitu :
Bonger (1967)  
 Prostitusi ialah gejala kemasyarakatan dimana  wanita menjual diri melakukan perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata pencarian. Pada definisi ini jelas dinyatakan adanya peristiwa penjualan diri sebagai ”profesi” atau mata pencaharian sehari-hari, dengan jalan melakukan relasi-relasi seksual.
Sarjana P.J de Bruine van Amstel
       Prostitusi adalah penyerahan diri dari wanita kepada banyak laki-laki dengan pembayaran 
Kartini Kartono (2007)
  1. Prostitusi adalah bentuk penyimpangan seksual, dengan pola-pola organisasi impuls/dorongan seks yang tidak wajar dan tidak terintegrasi dalam bentuk pelampiasan nafsu-nafsu seks tanpa kendali dengan banyak orang (prosmiskuitas), disertai eksploitasi dan komersialisasi seks yang impersonal tanpa afeksi sifatnya.
  2. Pelacuran merupakan peristiwa penjualan diri (persundalan) dengan jalan memperjualbelikan badan, kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks dengan imbalan pembayaran.
  3. Pelacuran ialah perbuatan perempuan atau laki-laki yang menyerahkan badannya untuk berbuat cabul secara seksual dengan mendapatkan upah.
b.      Ciri Ciri Pelacur
  1. Bersifat mobil,  sering berpindah-pindah dari tempat atau kota lainnya, sering beWanita, lawan pealacur ialah gigolo (pelacur pria, lonte laki-laki)
  2.  Dominan Cantik, ayu, rupawan, manis, atraktif menarik, baik wajah maupun tubuhnya. Bisa merangsang selera seks kaum pria.
  3. Masih muda-muda. 75 % dari jumlah pelacur di kota-kota ada dibawah usia 30 tahun. Yang terbanyak ialah 17-25 tahun. Pelacuran kelas rendahan dan menengah acap kali memperkerjakan gadis-gadis prapuber berusia 11-15 tahun, yang ditawarkan sebagai “barang baru”
  4. Pakaian sangat menyolok, beraneka warna, sering aneh-aneh/eksentrik untuk menarik perhatian kaum pria. Mereka sangat memperhatikan penampilan lahiriahnya, yaitu : wajah, rambut, pakaian, alat kosmetik dan parfum yang merangsang
  5. Berganti-ganti nama agar tidak dikenal banyak orang
  6. Kebanyakan mereka tidak jelas asal usulnya  
c.       Landasan Hukum
Berkaitan dengan prostitusi KUHP mengaturnya dalam dua pasal, yaitu pasal 296 dan pasal 506. Pasal 296 menyatakan 'barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain, dan menjadikannya sebagai pencaharian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau denda paling banyak lima belas juta rupiah'. Sedangkan pasal 506 menyatakan 'barang siapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul seseorang wanita dan menjadikannya sebagai pelacur, diancam dengan pidana kurungan paling lama satu tahun.

d.      Faktor-faktor penyebab timbulnya pelacuran
v     Pada pihak wanita :
  1. Adanya keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnya diluar ikatan perkawinan.
  2.  Komersialisasi dari seks, baik di pihak wanita maupun germo-germo dan oknum-oknum  tertentu yang memanfaatkan pelayanan seks.
  3.  Dekadensi moral, merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang mengenyam kesejahteraan hidup. 
  4.  Disorganisasi dan disintegrasi dari kehidupan keluarga, broken home, ayah atau ibu lari, kawin lagi, atau hidup bersama dengan partner lain.
  5. Adanya ambisi-ambisi besar pada diri wanita untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, dengan jalan yang mudah tanpa kerja berat, tanpa suatu skill atau keterampilan khusus.
  6. Gadis-gadis pelayan toko dan pembantu rumah tangga tunduk dan patuh melayani kebutuhan-kebutuhan seks dari majikannya untuk tetap mempertahanan pekerjaanya.
  7. Ajakan taman-teman sekampung/ sekota yang sudah terjun dahulu dalam dunia pelacuran.
8.      Dll.
v      Pada pihak Pria  :
1.      Nafsu kelamin laki-laki untuk menyalurkan kebutuhan seks tanpa satu ikatan.
2.      Rasa iseng dan ingin mendapatkan pengalaman relasi seks diluar ikatan perkawinan.Ingin mencari variasi dalam relasi seks.
3.      Istri sedang berhalangan haid, mengandung tua atau lama sekali mengidap penyakit, sehingga tidak mampu melakukan relasi seks.
4.      Cacat jasmani, sehingga merasa malu untuk kawin, lalu menyalurkan kebutuhan-kebutuhan seksnya dengan wanita-wanita pelacur.
5.      Tidak mendapatkan kepuasan dalam penyaluran kebutuhan seks dengan istrinya.
6.      Dll.
e.        Fungsi Pelacur
1.      Sumber pelancar dalam dunia business.
2.      Sumber ksenangan dari kaum yang harus berpisah dari istrinya.
3.      Sumber hiburan individu atau kelompok
4.      Sumber pelayanan dan hiburan bagi orang cacat (misalnya pria yang wajahnya buruk, pincang, abnormal seksualnya dan para penjahat).
f.       Bentuk kegiatan atau tingkah laku manusia yang termasuk dalam bentuk pelacuran
1.      Pergundikan
2.      Tante Girang atau loose married woman
3.      Gadis-gasis panggilan
4.      Gadis-gadis Bar atau B-girls
5.      Gadis-gadis juvenline delinquent
6.       Penggali emas atau gold-diggers
7.       Hostess atau pramuria
8.       Promiskuitas/promiscuty
g.      Motif-motif yang melatarbelakangi pelacuran
  1. Adanya kecendrungan melacurkan diri pada banyak wanita untuk menghindarkan diri dari kesulitan hidup, dan mendapatkan kesenangan melalui “jalan pendek”. Kurang pengertian, kurang pendidikan, dan buta huruf, sehingga menghalalkan pelacuran.
  2. Ada nafsu-nafsu seks yang abnormal, tidak terintgrasi dalam kepribadian, dan keroyalan seks
  3. Tekanan ekonomi, faktor kemiskinan, ada pertimbangan ekonomis untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, khususnya dalam usaha mendapatkan status sosial yang lebih baik.
  4. Aspirasi materil yang tinggi pada diri wanita dan kesenangan , ketamakan terhadap pakaian-pakaian indah dan perhiasan mewah.
h.      Akibat-akibat Pelacuran
  1. Menimbulkan dan menyebarkan penyakit kelamin dan penyakit kulit. Penyakit kelamin tersebut adalah sipilis dan gonorrgoe. Keduanya dapat mengakibatkan penderitanya menjadi epilepsi, kelumpuhan, idiot psikotik yang berjangkit dalam diri pelakunya dan juga kepada keturunan.
  2. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakan.
  3. Memberi pengaruh demoralisasi kepada lingkungan, khususnya remaja dan anak-anak yang menginjak masa puber.
  4. Berkorelasi dengan kriminalitas dan kecanduan minuman keras dan obat terlarang (narkoba).
  5. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama.
  6. Terjadinya eksploitasi manusia oleh manusia lain yang dilakukan oleh germo, pemeras dan centeng kepada pelacur.
  7. Menyebabkan terjadi disfungsi seksual antaralain : impotensi, anorgasme.
i.        Penanggulangan Pelacuran
v   usaha yang bersifat preventif
  1. Penyempurnaan undang-undang tentang larangan atau pengaturan penyelenggaraan pelacuran.
  2. Intensifikasi pendidikan keagamaan dan kerohanian, untuk menginsafkan kembali dan memperkuat iman terhadap nilai religius serta norma kesusilaan.
  3. Bagi anak puber dan remaja ditingkatkan kegiatan seperti olahraga dan rekreasi, agar mendapatkan kesibukan, sehingga mereka dapat menyalurkan kelebihan energi.
  4. Memperluas lapangan kerja bagi kaum wanita disesuaikan dengan kodratnya dan bakatnya, serta memberikan gaji yang memadahi dan dapat untuk membiayai kebutuhan hidup.
  5. Diadakan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam kehidupan keluarga.
  6. Pembentukan team koordinasi yang terdiri dari beberapa instansi dan mengikutsertakan masyarakat lokal dalam rangka penanggulangan prostitusi.
  7. Penyitaan, buku, majalah, film, dan gambar porno sarana lain yang merangsang nafsu seks.
v  Usaha yang bersifat refresif kuratif
  1. Melakukan kontrol yang ketat terhadap kesehatan dan keamanan para pelacur dilokalisasi.
  2. Mengadakan rehabilitasi dan resosialisasi, agar mereka dapat dikembalikan sebagai anggota masyarakat yang susila. Rehabilitasi dan resosialisasi dilakukan melalui pendidikan moral dan agama, latihan kerja, pendidikan ketrampilan dengan tujuan agar mereka menjadi kreatif dan produktif.
  3. Pembinaan kepada para WTS sesuai dengan bakat minat masing-masing.
  4. Menyediakan lapangan kerja baru bagi mereka yangbersedia meninggalkan profesi pelacur, dan yang mau memulai hidup susila.
  5. Mengadakan pendekatan kepada pihak keluarga dan masyarakat asal pelacur agar mereka mau menerima kembali mantan wanita tuna susila untuk mengawali hidup barunya.
  6. Mencarikan pasangan hidup yang permanen (suami) bagi para wanita tuna susila untuk membawa mereka ke jalan yang benar.
  7. Mengikutsertakan para wanita WTS untuk berpratisipasi dalam rangka pemerataan penduduk di tanah air dan perluasan esempatan bagi kaum wanita

II.            Hasil Observasi  Permasalahan Prostitusi di Kota Medan
Prostitusi adalah  penyakit masyarakat yang penyebaranya hampir merata di Indonesia,khususnya di kota-kota besar.kali ini kelompok akan memaparkan hasil observasi mengenai prostitusi itu sendiri terkhusus praktek  prostitusi yang ada di kota medan.
            Adapun salah satu subjek yang dapat kelompok observasi ialah seorang Pekerja seks komersial yang bernama Duwi(Nama samaran),Duwi berumur ni saat  ini berumur 21 tahun mengaku telah 3 tahun menjalankan profesi sebagai pekerja seks komersial di samping kesibukannya sebagai pedagang pakaian di salah satu pajak di kota medan.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat hasil wawancara kelompok dengan narasumber ,
Pewawancara  : Selamat siang mbak,namanya siapa?
Narasumber     : siang juga,nama saya Dwi( mungkin nama samaran)
Pewawancara  : mbak dwi,apakah benar mbak salah seorang pekerja?
Narasumber     : iya,
Pewawancara  : Sejak kapan mbak dwi mulai bekerja sebagai WTS?
Narasumber     : Saya sudah 3 tahun bekerja sebagai WTS,
Pewawancara  : Selama 3 tahun ini,biasanya dimana nongkrongnya mbak?
Narasumber     : Biasanya saya di Pajak Hongkong atau di merdeka walk,
Pewawancara  : Mengapa mbak dwi berfrofesi sperti ini?
Narasumber     : Ya karena Ekonomi, Sebenarnya Saya tidak ingin sbekerja seperti    ini,namun   Kondisi ekonomi saya dan keluarga yang memaksa saya seperti ini,
Pewawancara  : Kalau boleh tau bagaimana kondisi keluarga mbak dwi sehingga mbak terpaksa bekerja seperti ini?
Narasumber     : Keluarga saya merupaka keluarga yang sulit ekonominya,adik saya ada lima                     Yang semuanya memiliki kebutuhan untuk sekolah dan memerlukan banyak                       biaya.di tambah lagi biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup saya di sini                                  (Medan).
Pewawancara  : Apakah hanya karena permasalahan ekonomi saja mbak melakukan hal ini?                         Apakah ada faktor lain yang mendorong mbak untuk melakukan hal ini?
Narasumber     : Ya yang utama karena ekonomi keluarga yang sulit,dsn sekarang mencari                pekerjaan itu sulit,di tambah lagi sya memeiliki tanggung jawab untuk                                 membiayai sekolah adik saya di kampung dan membantu perekonomian                                    keluarga,
Pewawancara  : Tetapi kan mbak sekarang sudah memiliki pekerjaan?
Narasumber     : Pekerjaan saya sebagai buruh dagang di pajak tidak mencukupi kebutuhan,                         saya juga kan harus mengirimi uang ke kampung,jadi dengan hanya menga                    andalkan pekerjaan saya sekarang itu tidak mencukupi,
Pewawancara  : Apakah ada dorongan lain mbak dalam mbak melakukan hal ini,seperti ad                           a nya kebutuhan seks yang tidak biasa?
Narasumber     : Awalnya Kalau kebutuhan seks yang berlebih tidak ada,namun karena sekara                   ng saya sering melakukan,terkadang ada rasa ingin itu sendiri di tambah lagi                        uang yang saya dapat cukup banyak,sehingga sering menjadi ketagihan
Pewawancara : Berapa biasanya tarif yang di patok mbak?
Narasumber     : Tergantung,kalau saya sendiri biasanya Rp1.500.000 untuk baberapa jam,
Pewawancara  : Bagai mana awalnya mbak masuk ke dunia prostitusi ini sendiri?
Narasumber     : Awalnya saya datang ke Medan dan tinggal ngekos di skitaran medan ini,                          dan saya berniat mencari pekerjaan di Medan, karena sulit mendapatkan     pekerjaan dan saya harus memenuhi kebutuhan hidup di sini,saya diajak oleh teman teman di kosan saya untuk melakukan hal ini,awalnya saya tidak mau,namun karena keadaan saya semakin mendesak menjadikan saya ikut dengan mereka,awalnya sih hanya ingin sekali saja,namun kerana uang yang saya peroleh cukup besar sehingga menjadikan saya ketagihan hingga sekarang sudah tiga tahun saya seperti ini,
Pewawancara  : Bagaimana dengan Teman mbak yang mengajak mbak,apakah dia sebulumnya telah terjun di dunia prostitusi ini sendiri?
Narasumber     : Iya,tanpa sepengetahuan saya,ternyata dia sudah menjadi pekerja di Medan ini,dan dia yang mengajak saya untuk tinggal bersama saat saya datang ke Medan,
Pewawancara  : Apakah sebelum ke Medan sudah mengenal dia?
Narasumber     :Ya,dia salah satu orang yang saya kenal dikampung saya,
Pewawancara : Jadi sepengetahuan mbak,kawan kawan mbak yang pekerja juga apakh mereka bersal dari Medan ini sendiri?
Narsumber       : Kalau untuk teman teman di tempat saya biasa nongkrong sih dominan itu orang-orang pendatang,bukan warga asli medan ini sendiri,namun untuk teman teman pekerja di tempat tongkrongan yang lain yang saya kenal banyak juga yang dari Medan ini sendiri,dan itu dominan yang masih anak anak sekolah seperti SMA dan ada beberapa yang SMP,
Pewawancara : Bagaimana biasanya mbak mendapatkan tamu?
Narasumber     : Kalau kami sih ada makelarnya,jadi ntar dia yang memeberikan job dan kami tinggal datang saja,dan terkadang juga langsung ketemu di tempat nongkrong,kalau yang seperti ini yang biasanya sudah langganan
Pewawancara  : Sepengetahuan mbak untuk pekerja yang masih sekolah,biasanya bagaimana mereka melakukan pekerjaan seperti ini?
Narasumber     :Mereka tidak setiap hari nongkrong,biasanya mereka di tawarka oleh kawan-kawan pekerja lain apabila ada tamu,dan terkadang juga pada waktu-waktu seperti libur sekolah mereka juga ikut nongkrong,
Pewawancara  : Apa yang melatar belakangi sehingga anak usia sekolah itu mau melakukan hal ini?
Narasumber     : Ya pasti karena bayaranya Mahal
Pewawancara  : Kalau pelanggannya sendiri,biasanya dari kalangan apa mbak?
Narasumber     : Biasanya orang-orang kaya,orang orang peperintahan,dan ada juga untuk umuran yang masih lajang sepeti itu,
Pewawancara  : Apakah mbak tidak takut akan penyakitnya mbak?
Narasumber     ; Tidak sih,karna sudah biasa,
Pewawancara  : Apakah mbak punya cita cita untuk masa depan mbak?
Narasumber     : Untuk sekarang si belum,namun harapan saya agar keluarga saya khususnya adik adik saya nantinya dapat sekolah dan bisa menjadi orang yang berhasil,
Pewawancara  : Kalau Dari mbak dwi sendiri,apakah mbak ada keinginan untuk berubah?
Narasumber     : Dari hati kecil saya rasa ingin berubah itu ada,namun karena kondisinnya seperti perubahan itu masih sulit untk saya lakukan,ditambah saya belum mendapat pekerjaan yang lebih mencukupi kehidupan saya,
Pewawancara  : Mungkin mbak ada ngerasa malu atau apa gitu mbak?
Narasumber     : ya rasa malu itu juga pasrti ada ya,namun karna sudah biasa sehingga saya tidak terlalu memikirkan hal itu,
Pewawancara  : Maaf sebelumnya mbak,apakah mbak tidak merasa bersalah atas apa yang mbak lakukan,kan kita ketahui prostitusi ini sendiri merupakan salah satu bentuk penyimpangan ?
Narasumber     : Merasa bersalah sih ada,namun karena ini juga kebutuhan saya untuk menghidupi keluarga saya dan menyekolahkan adik-adik saya mau bagaimana lagi, sedanggakan pejabat aja yang udah kaya melakukan korupsi dan tidak malu,dan dia juga yang menjadi tamu-tamu kami,
Pewawancara  : mbak dwi,apakah keluarga mbak dikampung mengetahui pekerjaan mbak ini?
Narasumber     : tidak,kalau tahu pasti sangat kecewa mereka,
Pewawancara  : Bagaimana pengalaman mbak dengan penertipan atau razia seperti itu?
Narasumber     : Kalau di Medan sendiri,selama tiga tahun ini saya bekerja belum pernah saya mengalami razia,sehinggaa aman aman aja
Pewawancara  : Baiklah mbak trimakasi sebelumnya atas meluangkan waktunya,dan trimakasi juga atas informasi yang di berikan mengenai prostitusi ini sendiri.

                        Berdasarkan hasil observasi diatas,kita ketahui bahwa praktek prostitusi itu sendiri sudah mewabah di Masayarakat hingga menyerang anak anak yang masih menempuh jenjang pendidikan tidak terkecuali di Kota medan.dan umumnya para pelaku praktek prostitusi ini sendiri mengaku menikmati profesinya dan tidak merasa bahwa mereka merupakan pelak penyimpangan sosial.




BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dalam kehidupan manusia, ekonomi adalah satul penting dalam keberlangsugan hidup, sehingga banyak oraang melakukan apapun termasuk melacurkan diri. Padahal kegiatan prostitusi adalah sebuah kegiatan dimana masyarakat memandang hal tersebut melanggar nilai-nilai moral (perbuatan tercela) disisi lain kegiatan tersebut dapaat di tolelir deminilai ekonomi, karena hamper sebagian besar kegiatan ini bersumber dari kemiskinan.
Rendahnya pendidikan iman, takwa dan moral bisa dijadikan alasan smakin menjamurnyan kegiatan prostitusi. Dan tidak selalu perempuan terus dislahkan karedalam hal ini selalu dipersalahkan , karena sebagai pelaku prostitusi, padahal banyak lelaki yang memanfaatkannya.

B.     Saran
Perlunya mencari pendekatan manusiawi dengan tidak selalu menyalahkan mereka yang terjun kedalam pelacuran karena pada dasarnya mereka(para wanita) korban baik dari kekerasan, pemerkosaan dll. Dan  kita memperlakukan mereka secara manusiawi.
Janganlah kita melihat, menilai baik buruknya seseorang dari apa yang ia lakukan . urusan benar salahnya , dosa-tidak dosa adalah urusan manusia denga Tuhannya. Bagaimanapun , niat bertobat dalam hati para wanita yag dilacuran lebih patut dihargai jika dibandingkan dengan para koruptor berdasi dihormati dan diam-diam memakan uang rakyat banyak masyarakat bila digerakkan, dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait akanmampu melkukan tindak pencegahan dan penanggulangan periku prostitusi dilingkungannya.


         
D\aftar Pustaka
Kartini Kartono, Patologi Sosial, Bandung, 1979.
http://pamangsah.blogspot.com/2008/11/prostitusi-dan-permasalahnnya.html




HASIL OBSERVASI

PATOLOGI SOSIAL

‘’ PROSTITUSI ’’

OLEH:

Kelompok IV

1.    Ridho Prawira            1122171003
2.  Fikri Rizky                 1123171010
3.  Evi C Simanullang      1123171008
4.  Meri Sidauruk           1123171022
5.  Nuryanti Sinaga        1123171026

Dosen              : Silvia Mariah H,M,Pd
Mata Kuliah     : Patologi Sosial

                                     



PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIMED
2013