Teori Perkembangan
a. Teori
Psikoanalisis
Menurut teori
psikoanailisis proses perkembangan terutama berlangsung secara tidak disadari
atau unconscious ( diluar kesadaran) dan sangat diwarnai oleh emosi . Pemahaman
sepenuhnya dengan perkembangan hanya dapat dicapai melalui analisis terhadap
makna- makna simbolis dari perilaku serta
menelaah pikiran yang lebih dalam (bornstein , 2003). Ahli teori
psikoanalisis juga menekankan bahwa pengalaman di masa awal dengan orang tua
memiliki pengaruh yang luas terhadap perkembangan . karakteristik-karateristik
ini di soroti dalam teori psikoanalisis utama, yaitu oleh sigmund freud.
1.
Teori Freud
Freud ( 1856-1939) mengembangkan teori psikoanalisnya
berdasarkan pengalamannya dalam menangani kehidupan mental pasien-pasienya.
Struktur kepribadian Freud menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga unsur
yaitu: id, ego,dan superego. Id terdiri dari insting yang merupakan persediaan
energi psikis individu. Dalam pandangan Freud id sepenuhnya tidak disadari: id
tidak memiliki kontak dengan realitas. Ketika anak-anak mengalami berbagai
tuntutan dan pembatasan realitas muncul sebuah sturuktur baru dan
kepribadian-ego, yang menangani tuntutan realitas, ego disebut juga “cabang
eksekutif dan kepribadian karena membuat keputusan rasional .
Id dan ego tidak mempertimbangkan moralitas-keduanya
tidak mempertimbangkan apakah sesuatu itu benar atau salah. Super ego adalah
sturuktur kepribdian yang mempertimbangkan apakah sesuatu itu benar atau
salah. Superego seringkali kita juluki
sebagai “ hati nurani”.
Mekanisme pertahanan
Dalam pandangan Freud, ego harus menyelesaikan konflik antara tuntutan
realitas, harapan id, dan pembatasan dan superego, melalui mekanisme pertahanan
( defense mechanis) mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidak disadari
untuk mendistorsikan realitas, yang digunakan oleh ego untuk melindungi diriya
dari kecemasan yang di sebabkan oleh adanya konflik antara ketiga struktur
kepribadian.
Menuut Freud, refresi merupakan mekanisme pertahanan
yang paling kuat dan bersifat naluriah. Refresi mendorong impuls-impuls it
untuk tetap berada dibawah kesadaran kita.
Refresi merupakan dasar dari semua mekanisme pertahanan lainya, karena
tujuan dari setiap mekanisme pertahanan adalah untuk menekan/mendorong
impils-impuls yang mengancam agar keluar dari kesadaran.
Ingatlah
bahwa mekanisme pertahanan tersebut tidak disadari, remaja tidak menyadari
bahwa mereka mengguankanya untuk melindungi ego dan untuk meredakan kecemasan.
Tahap-tahap
psikoseksual:
·
Tahap Oral (Oral stage)
Athap orla dalah tahap perkembangan yang berlangsung
selama 18 bulan pertama dari kehidupan, dimana kenikmatan bayi dipusatkan di
daerah mulut.
·
Tahap anal (Anal Stage)
Tahap adalah tahap perkembangan yang berlangsung
antaraa usia 1,5 hingga 3 tahun. Kenikmatan tebesar diperoleh anak di daerah
anus.
·
Tahap Falik ( phalik stage)
Adalah tahap perkembangan yang berlangsung antara usia
3 tahun hingga 6 tahun yang berarti tahap falik kenikmatan dipusatkan di daerah
genital, dimana ini terjadi ketika anak menemukan bahwa manipulasi diri itu
menyenangkan.
Menurut freud, apabila konflik ini tidak terselesaikan, individu dapat
terfiksasi pada tahap falik
-
Tahap laten ( latency stage )
Yaitu tahap perkembangan keempat yang berlangsung
antara usia sekitar 6 tahun hingga pubertas; anak menekan semua minat dalam hal
seksualitas serta mengemabangkan
keterampilan sosial dan intelektual.
-
Tahap genital ( genital stage )
Yaitu tahap perkembangan terakhir , yang berlangsung
sejak masa remaja hingga kemasa selanjutnya.
Tahap oral
Kenikmatan anak di pusatkan didaerah mulut
Lahir 1 ½
tahun
|
Tahap anal
Kepeuasan anak
dipusatkan di adaera anus
1 ½-3 tahun
|
Tahap palik
Kepuasan anak
dipusatkan di daerah genital
3-6 tahun
|
|
Tahap laten
Anak menekankan hasrat seksual dan mengembangkan keterampilan sosial
dan intelektual
6th-masa puber
|
Tahap genital
Saat kebangkitan seksual, sumber kesenangan seksual menjadi seseorang
di luar keluarga
Pubertas dst
1 ½-3 tahun.
|
Tahap-tahap erikson
|
Periode
perkembangan
|
Integritas versus
kekecewaan
|
Masa dewasa akhir (
60 tahun ke atas)
|
Bangkit versus
stagnasi
|
Masa dewasa
menengah ( 40-an, 50-an)
|
Keintiman versus
keterkucilan
|
Masa dewasa awal (
20-an, 30-an )
|
Identitas versus kebingungan
identitas
|
Masa remaja ( 10-20
taun)
|
Tekun versus rasa
rendah diri
|
Masa kanak-kanak
tengah dan akhir ( usia SD, 6th-pubertas)
|
Prakarsa versus
rasa bersalah
|
Masa kanak-kanak
awal ( masa prasekolah, 3-5 tahun )
|
Otonomi versus malu
dan ragu-ragu
|
Masa bayi (1-3
tahun )
|
Kepercayaan versus
ketidakpercayaan.
|
Masa bayi ( satu
tahun pertama)
|
2.
Tahap erikson
Menurut teori erikson, kemajuan manusia dicapai
melalui delapan tahap perkembangan yang berlangsung seumur hidup.
-
Kepercayaan versus ketidakpercayaan ( trust
versus mistrust) adalah tahap pertama dan perkembangan psikososial, yang
dialami dalam satu tahun pertama dari kehidupan seseorang.
-
Otonomi versus rasa malu dan keraguan-keraguan (
autonomy versus shame and doubt) adalah tahap kedua dari perkembangan menurut
erikson yang berlangsung antara akhir masa bayi hingga masa baru berjalan (
usia 1 hingga 3 tahun ).
-
Prakarsa versus rasa bersalah ( intiative versus
guilt), yang berlangsung selama prasekolah.
-
Tekun versus rasa rendah diri ( industry versus
inferiorrity) adalah perkembangan yang berlangsung masa sekolah dasar.
-
Identitas versus kebingungan identitas (
identity versus identity confusion ) tahap ke lima perkemabangan yang
berlangsung masa remaja.
-
Keintiman versus keterkucilan (intimacy versus
isolation) adalah keenam dari perkembangan yang dialami individu selama masa
dewasa awal.
-
Bangkit versus stagnasi ( generativity versus
stagnation) yang merupakan tahap ketuju yang berlangsung dimasa dewasa
menengah.
-
Integritas versus kekecewaan ( integruty versus
despair) adalah perkembangan yang kedelapan yang berlangsung dimasa dewasa
akhir.
Evaluasi terhadap teori-teori
psikoanalisis kontribusi dan
psikoanalisis meliputi penekanannya pada faktor-faktor sebagai berikut:
·
Pengalaman masa awal memainkan peranan penting
bagi perkembangan
·
Relasi keluarga merupakan salah aspek
pokok-pokok perkembangan
·
Kepribadian dapat dipahami secara lebih baik
apabila kepribadian juga ditelaah dari sisi perkembangannya.
·
Pikiran tidak sepenuhnya disadari; aspek –aspek
yang tidak disadari dari pikiran perlu dipertimbangkan
·
Dalam teori erikson perubahan dapat berlangsung
di masa dewasa maupun di masa kanak-kanak.
Berikut ini adalah beberapa
kritik yang dilontarkan terhadap teori-teori psikoanalisis:
-
Konsep-konsep utama daro toeri-teori
psikoanalisis sulit di uji secara ilmiah
-
Banyak data yang digunakan untuk mendukung teori-teori
psikoanalisis berasal dari rekonstruksi individu terhadap masa lalunya sering
kali di masa lalu yang akurasinya tidak diketahui.
-
Terlalu banyak menekankan pentingnyaperanan
seksualitas terhadap perkembangan ( khususnya teori Freud)
-
Terlalu banyak menekankan pentingnya penagaruh
pikiran yang tidak disadari terhadap perkembangan
-
Teori-teori psikoanalisi memberikan suatu
gambaran menegenai manusia yang terlalu negatif
b. Teori
–toeri kognitif
1.
Teori perkembangan kognitif dari piaget
Menyatakan bahwa individu secara aktif membangun
pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan. Dua
proses-organisasi dan adaptasi melandasi konstruksi kognitif mereka mengenai
dunia.
Tahap
sensorimotor
Bayi
membangun pemahaman menegenai dunia dengan mengoordinasikan pengalaman
sensoris dengan tindakan fisik. Bayi mengalami kemajuan dari tindakan refleks
sampai mulai menggunakan pikiran simbolis hingga tahap akhir tahap
Lahir -2
tahun
|
Tahap praoperasional
Anak mulai
menjelaskan dunia dengan kata-kata dan gambar. Kata-kata dan gambar ini
mencerminkan meningkatkan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi
sensoris dan tindakan fisik.
2-7 tahun
|
Tahap operasional
konkret
Anak saat ini dapat
bernalr secara logis mengenai peristiwa-peristiwa konkret dan mengaplikasikan
obyek-obyek kedalam bentuk yang berbeda.
7 -11 tahun
|
Tahap ,operasinal
formal
Remaja bernalar
secara lebih abstrak idealis, dan logis
11taun-dewasa.
|
2.
Teori kognitiif sosio-budaya dari vygotsky
Yaitu teori kognisi sosio budaya yang menekankan
bagaimana budaya dan interaksi sosial mengarah perkembangan kognitif. Ia
berpendapat bahwa perkembangan memori, atensi dan penalaran, mencakup kegiatan
belajar untuk menggunakan temuan-temuandari masyarakat seperti bahasa sistem
matematika dan strategi memori.
3.
Teori pemprosesan –informasi
4.
Robert siegler menyatakan bahwa kegiatan
berpikir merupakan bentuk pemprosesan informasi. Ketika individu menangkap,
menulis sandi, menampilkan , menyimpan mengeluarkan kembali informasi mereka
sebenarnyab sedang berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar